Bahagia hanya sebuah kata. Tapi dibalik 6 huruf itu terkandung makna yang sangat dalam. Kebahagiaan merupakan persoalan klasik yang sangat menarik. Perlu usaha dan kesungguhan untuk menggapai kebahagiaan.
Tak cukup mengandalkan usaha dan kesungguhan semata. Ada hal lain yang lebih penting dan mendasar, yaitu aturan Tuhan. Sebab Tuhan yang menciptakan manusia, tentu paling mengetahui kebahagiaan manusia. Aturan Tuhan, yang bernama agama, akan mengarahkan manusia mencapai kehidupan bahagia. Bahagia tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
Bahagia ada di dalam hati. Segumpal daging inilah yang akan menentukan bahagia sengsarannya seseorang. Bila hati bahagia, hidup pun bahagia. Bila hati sengsara, hidup pun sengsara. Hati bahagia bila bersih dari penyakit2 hati. Hati sengsara bila dihinggapi berbagai penyakit hati. Dua keadaan ini pada gilirannya akan terlihat dalam perilaku. Sebab, perilaku adalah cerminan hati.
Berikut ini adalah 40 petunjuk menjalani kehidupan menurut buku yang saya baca karya nya M.Zaka Alfarisi......
· Beriman dan beramal saleh
· Bersyukur dan bersabar
· Jalan tengan adalah emas
· Membangun konsep diri
· Positive thinking
· Melihat ke bawah jangan ke atas
· PD aja lagi!
· Menghilangkan Guilty Feeling
· Bertanggung jawab
· Membebek, No way
· Qana’ah agar hidup lebih baik
· Sehat itu mahal
· Mengendalikan marah
· Mengendalikan benci
· Mengendalikan sedih
· Mengendalikan hasud
· Mengendalikan sombong
· Yang lalu biarlah berlalu
· Berguna bagi sesama
· Jika tidak malu,berbuatlah sesukamu!
· Pamrih bikin hati perih
· Waktu bagaikan pedang
· Cerdas menyikapi kritik pedas
· Merendah itu indah
· Tuhan sebagai tujuan
· Kitab suci sebagai pedoman
· Rasul Tuhan sebagai teladan
· Istiqamah agar hidup tidak goyah
· Bahagia bermodal tawakal
· Amar Ma’ruf nahi munkar
· Pergaulan mengubah tabiat
· Tiga yang menyelamatkan, tiga yang menyengsarakan
· Penghilang gundah
· Kalimah penghalau gundah
· Berdoa
· Hidup bernafaskan cinta
· Hidup seumpama lebah
· Dendam, bara api terpendam
· Ilimu: kunci meraih dunia akhirat
· Rela menerima takdir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar